Hidup adalah pilihan.
Kalau didalem hidup
kamu belum pernah menentukan pilihan berarti kamu belum menjalani ‘hidup’ yang
sesungguhnya.
Yap, begitupula
menentukan pilihan untuk apa yang akan kita jalani di masa depan.
Tapi pernahkah kamu
dihadapkan pada eknyataan bahwa pilihan untuk masa depan mu berada di pilihan
yang salah ?
Kalau iya, berarti
kita senasib seperjuangan karena aku pernah berada diposisi tersebut.
Salah Jurusan.
Ya, karena memang
dari dulu bercita-cita menjadi anak sastra lalu berkeinginan pula masuk PGSD.
Berjuang mengikuti seleksi masuk yang sangat ketat, les seminggu 3x pun rasanya
tak cukup untuk diterima di PTN incaran. Lalu bisa apa ?
Iseng yang berujung pada Masa Depan
Setengah Frustasi
kemungkinan lolos di pilihan pertama sangat kecil karena saingan segudang. Pada
tahap terakhir memutuskan untuk menambah satu pilihan lagi dengan tanpa
pertimbangan (baca: 3C = Cuma Coba-Coba). Dan Sial-Sial Beruntungnya hasil
akhir menunjukkan lolos pilihan terakhir.
What Should I do (?)
Bingung. Mesti sedih
apa seneng. Disatu sisi galaw berat lagi-lagi ditolak, dan naas diterima di
pilihan ‘asal isi’ tapi di sisi lain harusnya sih seneng banyak yg berjuang
demi bisa di posisiku. Intinya 3hari sebelum registrasi berubah Mewek-able.
Taraf Pengumpulan Niat
Setelah banyak
pertimbangan status pelajar itu berganti menjadi mahasiswa, yah walaupun
semester pertama kedua masih dalam taraf pengumpulan niat, dan berusaha move on
dari nyamannya dunia SMA, susaaaaaah ternyata Niat saja GAK akan pernah Cukup.
To be continue........
0 komentar:
Posting Komentar