(( My Father was my teacher. But most importantly he was a
great dad Ever. ))
Banyak orang bilang setiap anak perempuan akan lebih dekat
dengan ayah, yaaaaaa dan statement tersebut juga berlaku untukku yang sedari
kecil bisa dibilang “Anak Ayah Banget” alias“Daddy’s girl max.” yaah maklum aku
adalah anak perempuan satu-satunya. Kita sering pergi kemana-mana berdua
travelling bareng, makan berdua, tidur ditemenin, okee bisa dibilang partner
kemana dan dimana saja, apalagi akhir-akhir ini jiwa mudanya yang kembali
mencuat dan mau tidak mau jadilah kita (pasangan Ayah-Anak) nurutin keinginan
ayah untuk #explore jogja dan posting di instagramnya (buset dah bapa gue kaum
gaul) hahaha.
Ayah,
Ya begitu aku memanggilnya sejak aku lahir. Walaupun bukan
seorang sarjana, walaupun terlahir bukan dari kalangan berada, tapi aku bangga
mempunyai ayah seperti Dia Penyemangat hidupku, Motivator ulung di kehidupanku.
Berangkat pagi pulang petang, Rutinitas ayah setiap hari.
jika hari besar, bahkan lebaran harus
merelakan tidak bersama kami (ibu-ulya-dimas-dan kevin) dan memilih untuk
bersama Kereta Api di Stasiun, yah mau bagaimana lagi ? tuntutan pekerjaan tapi
kami selalu ikhlas menghabiskan masa lebaran hanya ber 4.
Aku bangga memiliki seorang
ayah seperti ayahku, jiwa mudanya tak pernah surut meskipun tahun demi tahun
semakin bermunculan satu persatu rambut putih tapi dia tak pernah takut untuk
menjadi tua, dan mungkin hanya satu yang kutakuti seiring bertambahnya umur
ayah, yaitu aku tidak akan bisa sesering mungkin bermanja manja di pangkuannya
lagi sesering dulu yahh karena waktu pertemuan kamipun seminggu satu kali.
Ada dua pesan yang akan selalu
terekam di memori : “jadilah wanita mandiri jangan bergantung pada laki-laKi”
dan “jadilah sarjana pertama di keluarga
kita nduk”.
I’ll do it Daddy and make you
proud
November - 2000 |
0 komentar:
Posting Komentar